Sponsor

Rabu, Juni 01, 2011

Vice-Consul Kedutaan Besar Rusia Dipanggil Polisi

JAKARTA, M86 - Pihak kepolisian sudah melayangkan surat anggilan pemeriksaan kepada Vice-Consul Kedutaan Besar Rusia, Sergey V Karyagin terkait kasus kecelakaan di jalan tol yang mengakibatkan satu orang pekerja jalan tol terluka.

"Kata petugas Vice-Consul sudah dilayangkan surat (surat panggilan) ke Kemenlu. Saya tidak tahu kapan, mungkin seminggu lagi akan dipanggil," ujar Operation and Safety Manager PT Marga Maju Mapan, Arlyta Juwono, Rabu (1/6).

Menurut Arlyta, pihak kepolisian harus memeriksa Vice-Consul Kedutaan Besar Rusia. Karena menurutnya, pasca kecelakaan itu Vice- Consul sempat mengeluarkan kata-kata penghinaan terhadap polisi dan dirinya di lokasi.

"Wakil Konsulat itu bilang Indonesia kampungan," katanya.

Ia mengatakan, pada saat kejadian setelah kecelakaan itu, Vice-Consul Kedubes Rusia sempat membuat petugas kepolisian dilapangan naik pitam karena kata-katanya yang dinilai melecehkan petugas. Namun beruntungnya insiden tersebut tidak berujung kepada tindak kekerasan.

"Dia sengaja supaya petugas mau memukul dia, tapi untungnya saya memisahkan mereka," ungkapnya.

Selain Vice-Consul Kedubes Rusia, Arlyta juga merekomendasikan satu orang lagi untuk dipanggil pihak kepolisian karena diduga ikut melecethkan petugas dan bangsa Indonesia. Namun demikian dirinya tidak mengetahui siapa nama satu orang tersebut.

Untuk memudahkan pihak kepolisian mengidentifikasi salah seorang itu, Arlyta menyerahkan foto-foto mereka kepada pihak kepolisian dalam hal ini Korps Laka Lantas Mabes Polri.

"Saya minta dipanggil dua orang itu, tapi saya tidak namanya siapa, tapi saya ambil gambarnya," tandasnya.

Sebelumnya, mobil kedutaan Rusia menabrak sebuah gerobak yang berisi aspat panas di jalur tol dalam kota tepatnya dari arah Pluit di kilometer 16. Setelah ditabrak gerobak itu mengenai 5 orang pekerja yang saat itu sedang mengerjalan pengaspalan jalan.

Dari 5 orang yang terkena, 1 orang diantaranya tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya terjatuh di dalam tumpukan aspal panas bersuhu 140 derajat celcius.

Setelah menabrak orang Rusia yang ada di mobil tersebut bukannya meminta maaf dan mengganti rugi, mereka malah memaki-maki para petugas yang ada disitu dan juga petugas kepolisian yang datang ke lokasi.

Orang Rusia tersebut juga berusaha memberikan uang kepada petugas agar tidak memperpanjang masalahnya. Mereka menganggap mereka memiliki kekebalan hukum sehingga bisa melakukan itu.

"Dia menghina kita dan mengintimidasi polisi dia sempat mau pukul polisi karena diminta bertanggung jawab. Mereka merasa ada kekebalan hukum sebagai orang kedutaan, padahal saya sudah cek kekebalan itu ada tapi dalam keadaan on duty. Tapi saat itu mereka dalam kondisi mabuk dan tidak bisa diajak dialog," ungkap operation and savety manager PT Marga Maju Mapan, Arlyta Juwono saat dihubungi wartawan Senin (30/5) lalu. (red/*tdc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails