Operasi Payudara Malinda Dibiayai Pemerintah

JAKARTA, M86 - Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Ito Sumardi menyatakan, biaya pengobatan payudara tersangka kasus pencucian uang dan tindak pidana perbankan, Malinda Dee, ditanggung oleh pemerintah.

Pernyataan tersebut disampaikan Ito usai menghadiri nota kesepahaman di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (9/6).

"Untuk biaya pengobatan ada yang namanya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Dananya memang ditanggung pemerintah tapi dengan standar tertentu, tidak berarti semuanya dibiayai. Kalau dia minta yang lebih dan tidak sesuai dengan Jamkesmas tentu akan menjadi tanggung jawab dari keluarga yang bersangkutan," ujar Ito.

Meski demikian, Ito belum dapat menjelaskan berapa jumlah biaya operasi tersebut. Pasalnya, dia mengaku belum mendapat laporan mengenai hal itu. "Dia belum lapor ke saya tuh," ujarnya.

Mengenai bentuk operasi Malinda, Ito juga tidak dapat menjelaskan. "Itu yang harus ditanya ke dokter," imbuhnya.

AKibat Stres

Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Kabidyan Dokpol) RS Soekanto Komisaris Besar Polisi Mas Ibnu Hadjar mengatakan, radang disebabkan Malinda depresi selama di penjara. Namun Dokter Spesialis Bedah Plastik Teuku Adi Fitrian mengatakan, radang payudara bukan disebabkan stres.

"Stres itu adalah salah satu faktor yang bisa menimbulkan sistem pertahanan tubuh menurun," jelas Teuku Adi di Jakarta.

Terkait operasi payudara yang akan dijalani tersangka kasus pencucian uang dan tindak pidana perbankan Malinda Dee, rencananya disiapkan lima orang dokter. Terdiri dari dokter bedah plastik dan psikiater tanpa melibatkan dokter luar negeri.

Sudah dua pekan Malinda dirawat di Rumah Sakit Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Kemarin tim dokter memutuskan akan melakukan bedah plastik. Biaya operasi radang payudara yang rencananya dilakukan dalam waktu satu pekan ke depan, akan ditanggung Mabes Polri. (red/*lpt6)