JAKARTA, M86 - Belakangan ini penangkapan tokoh dunia hiburan semakin gencar dilakukan oleh aparat akibat mereka mengonsumsi obat-obatan psikotropika. Mereka antara lain Iyut Bing Slamet, Yoyok Padi, Sami Keris Patih, hingga artis gaek macam Ahmad Albar maupun Roy Marten dan masih banyak yang lainnya.
Yang menjadi kekhawatiran masyarakat adalah bila para artis itu menjadi bagian dari sindikat yang memiliki jaringan hingga tingkat internasional. Dan, indikasi ini bisa saja terjadi.
Hal ini seperti dikatakan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere yang mengatakan, bahwa para sindikat narkotika di berbagai lembaga permasyarakat di Indonesia telah menggunakan teknologi komunikasi canggih untuk melakukan peredaran narkotika.
"Mereka (sindikat narkotika) dari dalam (penjara) itu memanfaatkan kemampuan teknologi komunikasi yang canggih. Mereka bisa berhubungan ke seluruh Indonesia. Bahkan, yang lebih dahsyat, mereka bisa mengendalikan aliran masuknya barang narkotika dari luar negeri ke dalam negara ini," ujarnya, saat menghadiri musyawarah rapat kerja BNN di Hotel Bidakara, Jakarta.
Selasa lalu, BNN menangkap Kepala LP Narkotika di Nusakambangan Marwan Adli, narapidana Hartoni, serta anggota staf LP, Fob Budhiyono dan Iwan Syaefuddin. Mereka diduga terlibat jaringan perdagangan narkotika dari dalam LP.
September 2010-Maret 2011 tercatat empat kali terjadi pengungkapan jaringan perdagangan gelap narkotika di Nusakambangan. Jaringan itu melibatkan narapidana dan petugas penjara.
Sebelum Marwan dan ketiga tersangka lain, pada 2011 BNN juga menangkap Surya Bahadur Tamang alias Kiran yang diduga mengendalikan perdagangan gelap narkotika dari LP Nusakambangan. Februari lalu, BNN juga menangkap Yoyok, narapidana dari LP Besi, Nusakambangan.
Gories menambahkan, selain menggunakan teknologi canggih, sindikat narkoba juga mengatur secara rapi alur distribusi narkotika di dalam penjara.
"Mereka dapat leluasa mendistribusikan narkotika dalam lembaga permasyarakatan dimulai dari jaringan paling bawah, lalu pendistribusian di lapangan. Setelah itu, jaringan terputus lainnya menuju ke mastermind untuk memasukan aliran dana," jelasnya. (lin/*inc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar