SEMARANG, MP - Wartawan harian Memorandum, Ahmad Baidlawi (30) merasa terancam akan dibunuh setelah melakukan peliputan penggerebekan sebuah diskotek ilegal di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Ahmad Baidlawi didampingi sejumlah wartawan akhirnya meminta perlindungan kepada Kapolres Situbondo AKBP Imam Thobroni di Mapolres Situbondo.
Menurut Ahmad, ancaman tersebut disampaikan oleh salah seorang pengelola diskotik berinisial MD di halaman Mapolres Situbondo pada Rabu (8/12) lalu sekitar pukul 20.00 WIB, setelah polisi menggerebek salah satu diskotek milik MD di Kabupaten Situbondo.
"MD menyampaikan ancaman itu dengan menggunakan bahasa Madura yang jika diterjemahkan artinya `harga kepala manusia hanya seharga satu juta, bereslah`" tuturnya menirukan ucapan ancaman tersebut.
Ia menjelaskan, kalimat ancaman tersebut tidak langsung disampaikan MD kepada dirinya, namun saat menyampaikan kata-kata itu hanya ada dirinya dan dua anggota Polres Situbondo.
"Tidak mungkin MD menyampaikan kalimat itu kepada polisi, sehingga jelas ancaman itu ditujukan kepada saya," paparnya.
Kalimat ancaman itu, kata dia, juga didengar oleh anggota polisi bernama Aiptu Suwono yang berada di sekitar lokasi setempat.
"Saya sudah memberikan pengarahan kepada MD, supaya tidak berbuat seperti itu. Kalau memang berita yang ditulis wartawan tidak sesuai, lebih baik klarifikasi saja kepada wartawan yang bersangkutan, supaya ditulis lagi berita klarifikasinya," kata Aiptu Suwono.
Kapolres Situbondo AKBP Imam Thobroni mengaku siap memberikan perlindungan kepada semua warga, termasuk wartawan. "Aparat kepolisian siap memberikan perlindungan. Apabila ada alat bukti, silakan lapor ke Polres Situbondo," kata Imam.
Sementara itu, MD tidak bisa dihubungi oleh sejumlah wartawan karena telepon selulernya tidak aktif dan tidak berada di tempat.(red/*b8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar