BANDUNG, MP - Setelah diintai selama lima jam, pengedar ganja di kalangan mahasiswa di kota Bandung, IS, 35, ditangkap Satuan reskrim Polresta Bandung Barat, saat mau transaksi di sebuah kios rokok, di Jalan Hegarmanah, Bandung. Tersangka tak berkutik ketika polisi menyergap dan meringkusnya. “Ampun, pak. Saya menyerah, asal jangan ditembak!,” kata tersangka.
Saat tersangka tak berdaya, polisi melakukan pengeledahan. Tercatat belasan bungkus ganja siap jual yang ada di dalam jaket tersangka diamankan.
Berdasar pengakuan, ganja itu akan dibeli oleh beberapa mahasiswa dengan harga Rp 200 ribu per paket. “Saya terpaksa menjual ganja karena kepepet tak punya pekerjaan,” akunya. Kini polisi masih memburu temannya Ag, yang disebut-sebut pengedar ganja khusus untuk kalangan supir angkot dan ojek.
Kapolresta Bandung Barat AKBP Baskoro, mengungkapkan, terungklapnya tersangka Is yang sudah tahunan menjual ganja ke mahasiswa itu berawal dari laporan warga sekitar yang sudah lama mencurigai gerak-gerik tersangka.
Berkaitan laporan itu, sejumlah anggota diturunkan kemudian melakukan pengintaian hampir lima jam, di belakang rumah tersangka di jalan Hegarmanah Bandung.
Ketika tersangka keluar dan masuk kios rokok, polisi pun segera melakukan penangkapan. “Tersangka tak melawan saat ditangkap,” kata Kapolres.
Baskoro menegaskan, dalam pemeriksaan, tersangka mengaku merupakan salah seorang jaringan pengedar ganja ‘grup jurang’ kota Bandung.
Setelah bergabung dengan sindikat ini, Is diberi wilayah bisnis di sekitar wilayah Hergamanah, Bandung, dengan sasaran konsumen mahasiswa dan pelajar lain seperti SMP dan SMA.
“Grup Jurang itu sudah terkenal dengan ganjanya, tapi setiap kali pelaku masuk ke wilayah ini sulit ditangkap,” kata dia. (red/*pk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar