DEPOK, MP - Pengamat Sejarah Universitas Indonesia JJ Rizal dipukuli lima anggota polisi berpakaian preman dan menodongkan pistol sekitar pukul 23.45 Sabtu (5/12) malam di depan sebuah mal di Depok.
Rizal menuturkan, sedianya dirinya hendak pulang dari Tebet, Jakarta Selatan menggunkan kereta api di stasiun Pondok Cina Depok, "Tapi karena kehabisan ojek, saya memutar lewat Detos (Depok Town Square)," ujarnya.
"Tiba-tiba saya dipukuli, labih dari 15 menit tanpa alasan yang jelas," katanya. "Kepala benjol dua dan bibir pecah," imbuhnya. Secara reflek dirinya berusaha memberontak, "Karena sejak awal mereka tidak mengatakan sebagai polisi."
Namun kelima aparat polisi berpakaian preman tersebut menarik tubuhnya dan sempat menodongkan pistol. Setelah diinterogasi, ujar Rizal, Kepala Kepolisian Sektor Beji menyatakan salah tangkap dan meminta maaf. Namun, dirinya sempat diingatkan oleh Kepala Polsek seharusnya tidak melawan. "Nama kapolseknya kalau tidak salah Hairun."
Selanjutnya, sekitar pukul 03.00 WIB tadi, Rizal memeriksakan kondisinya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok. "Tinggal tunggu hasilnya Senin. Pagi ini saya mau laporkan ke polisi," pungkasnya. (red/*tif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar