
"Suami saya bilang kalau saya (Nasrudin) mati, itu perbuatan Antasari," kata Rhani Juliani di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, sebelum meninggal Nasrudin meminta Antasari untuk mengakui perlakuannya yang diduga telah melecehkan Rhani di Hotel Mahakam. Tapi, lanjut dia, Antasari tidak pernah mengakui. "Dia (Nasrudin) bilang, saya lebih percaya pada istri saya (atas pengakuan telah dilecehkan Antasari)," ucap Rhani menirukan Perkataan Nasrudin.
Rhani menceritakan, dirinya dan Nasrudin pernah digrebek polisi di sebuah hotel di Kendari. Dalam penggerebekan itu, lanjut dia, polisi yang datang menggeledah semua barang dan menanyakan apa status hubungan mereka berdua, karena alamat KTP berbeda.
"Saya fikir karena dari beberapa teror yang saya alami di Kendari dan saya lihat beberapa sms yang ditunjukkan suami (Nasrudin) itu disebutkan atas nama Atasari. Dalam perjalanan pulang dari Kendari suami saya bilang ini pasti kerjaan Antasari," kata dia.
Sejak namanya disebut-sebut sebagai saksi kunci pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, baru kali ini dia memberikan keterangan pers. Menurut istri siri Nasrudin itu, dia ingin mengklarifikasi apa yang berkembang di publik.
"Saya sedih dituduh merekayasa pemeriksaan, padahal saya cuma menerangkan kesaksian saya saja. Saya kesal dituduh disetir polisi. Opini publik seolah-olah saya ini perempuan tidak baik," kata Rhani.
Rhani Juliani mengaku mengenal Antasari Azhar lebih dulu daripada suaminya, Nasrudin Zulkarnaen. Namun, perempuan yang menjadi istri siri Nasrudin itu mengaku tidak memiliki hubungan khusus dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
"Tidak dekat, hanya biasa saja. Tidak ada perhatian khusus dari Antasari," kata Rhani dalam jumpa pers di Rumah Makan Sari Kuring, SCBD, Jakarta, Kamis (12/11).
Rhani mengatakan, perkenalannya dengan Antasari berawal di lapangan golf, Modern Golf, Tangerang. Saat itu, Antasari memang menjadi member club golf tempat Rhani bekerja.
Setelah perkenalan itu, barulah Rhani bertemu dengan Nasrudin, juga di lapangan golf. Tak lama setelah menjalin kasih, Nasrudin pun meminta Rhani menjadi istrinya. "Saya akhirnya bilang ke orang tua dan setuju. Meski dia sudah memiliki keluarga," kata Rhani.
Apakah Rhani mengetahui Antasari dan Nasrudin saling kenal? "Saya tidak tahu, tapi saya pernah melihat Antasari dan Nasrudin di satu tempat lapangan golf tapi tidak saling sapa," jawab Rhani.
Setelah Antasari tidak lagi bermain golf di tempatnya bekerja, Rhani pernah menghubungi Antasari untuk mengajak bergabung kembali ke Modern Golf. Selanjutnya mereka bertemu di kamar 803 Hotel Gran Mahakam. Namun Antasari menolak karena sudah kecewa dengan club golf itu.
Setelah pertemuan itu, keduanya kembali bertemu di tempat yang sama. Namun kali ini, Rhani diminta oleh suaminya Nasrudin untuk menemui Antasari.
Menurut Rhani, Nasrudin memintanya berbicara mengenai surat keputusan (SK) di BUMN yang belum dilantik-lantik. Bahkan, Rhani diantar oleh Nasrudin saat pergi ke Hotel Gran Mahakam.
Nasrudin bahkan juga meminta Rhani untuk terus online di telepon dengannya. Menurut Rhani, hal itu diminta agar Nasrudin bisa memonitor pembicaraannya dengan Antasari. Di pertemuan ini, Antasari meminta Rhani berbuat 'macam-macam'.
Pada pertemuan kedua ini jugalah 'insiden selingkuh' Gran Mahakam terjadi. Saat Rhani berpamitan dengan Antasari, tiba-tiba di depan pintu sudah ada Nasrudin.
Nasrudin lalu mendorong tubuh Rhani kembali masuk ke dalam kamar dan marah-marah. Menurut Rhani, Nasrudin menuduh Antasari telah melecehkan istrinya. Pertengkaran kecil pun terjadi.
Rhani tampil sendiri saat jumpa pers digelar. Tidak ada satu pun pengacara yang mendampinginya. Rhani yang mengenakan kemeja ungu dipadu dengan blazer hitam itu tampak santai menjawab berbagai pertanyaan wartawan.
Entah apa motif Rhani menggelar jumpa pers. Namun yang pasti, kemunculan Rhani ini terjadi saat posisi Antasari Azhar sedikit 'menguat' setelah pengakuan mengejutkan dari Wiliardi Wizar.
Apakah ini ada hubungannya? Rhani membantahnya. "Enggak ada hubungannya. Saya hanya ingin klarifikasi saja," katanya.
Rhani mengatakan, selama ini dirinya tidak ingin berbicara banyak di depan publik karena ingin menghormati pengadilan. Rhani juga membantah telah diminta polisi untuk membatasi pembicaraan dengan media. "Tidak, saya tidak dibatasi sama sekali. Saya hanya tidak mau mendahului proses hukum," kata mantan caddy golf itu.
Namun Rhani tidak mau menjawab berbagai pertanyaan seputar peristiwa yang dialaminya dengan Antasari di kamar 803 Hotel Gran Mahakam. "Itu sudah saya ceritakan di pengadilan, tidak etis kalau saya cerita di sini," begitu alasan Rhani.
Kasus pembunuhan Nasrudin menyeret sejumlah nama pejabat seperti Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif Antasari Azhar, mantan Kapolres Jakarta Selatan Williardi Wizar, serta dua pengusaha papan atas yaitu Sigid Haryo Wibisono, dan Jerry
Hermawan Lo.
Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2009. Ia tewas 22 jam kemudian dengan dua peluru bersarang di kepalanya.
Pada kesempatan tersebut Rani Juliani membantah pemberitaan yang mengatakan dirinya memiliki uang 300 milyar di rekening sebuah Bank.
"Itu pemberitaan yang harus saya klarifikasi. Tidak ada rekening saya yang jumlahnya mencapai 300 milyar," kata Rani saat jumpa pers itu."Kalau mas lihat kehidupan saya sendiri, saya kuliah pakai motor," tambah dia.
Rhani menilai pemberitaan itu sangat bertolak belakang dengan kehidupan yang ia alami. Faktanya, kata rani, dirinya masih tinggal seatap dengan orang tuanya. "Mas tahu sendiri rumah orangtua saya seperti apa. jadi itu sama sekali tidak benar,' kata dia.
Apartemen
Sementara ayah Rhani Juliani, Endang Muhamad yang dihadirkan sebagai saksi pembunuhan Nasarudin di PN Jakarta Selatan, mengatakan Rhani Juliani masih terus berada di sebuah apartemen yang dilindungi polisi di Jakarta.
"Rhani jiwanya terguncang, untuk pulang ke rumah saja dia takut terjadi lagi seperti yang dialami suaminya. Akhirnya dia minta perlindungan dari polisi," ujar Endang Muhammad.
Menurut Endang, Rhani tinggal di apartemen sejak pemeriksaannya dipindah dari Polres Metro Tangerang ke Polda Metro Jaya. Namun di apartemen itu istri siri Nasrudin Zulkarnaen itu tidak pernah diperiksa. Yang diperiksa di apartemen yaitu Endang.
Endang mengaku keberatan diperiksa di Polda Metro Jaya. Namun dia bukan takut diperiksa di Polda Metro. Namun Endang tidak selalu berada di apartemen itu. Sebab dia bosan berada di apartemen terus menerus. "Kalau di situ terus saya kan suntuk, kadang ke rumah sendiri di Tangerang, kadang ke Serang," jelasnya.
Saat didesak pengacara Antasari, Hotma Sitompoel, siapa yang menyewa apartemen itu, Endang menolak menjawab. "Saya keberatan menjawabnya," kata Endang.
Endang Muhammad, mengaku kalau anaknya masih berstatus istri Nasrudin Zulkarnaen saat insiden penembakan terjadi. Pengakuan itu berbanding terbalik dengan pernyataan Rhani dalam sidang sebelumnya yang mengaku telah menandatangani kesepakatan cerai
dengan Nasrudin.
"Masih," kata Endang.
Endang saat itu ditanya JPU Cirus Sinaga mengenai apakah Rhani masih terikat perkawinan dengan Nasrudin saat penembakan terjadi.
Endang mengatakan, Rhani dan Nasrudin menikah pada 17 Juli 2007. Pernikahawn Rhani-Nasrudin dihadiri keluarga besar Rhani.
Saat ditanyakan apakah selama pernikahan terjadi cekcok antara Rhani-Nasrudin, Endang menjawab,"Ya mungkin. Biasalah. Saya juga kurang tahu."
Endang menambahkan selama menikah Nasrudin sering bertemu Rhani di rumah Endang sebanyak 2-3 kali seminggu. Saat pernikahan berlangsung memang ada pernyataan nikah yang ditandatangani oleh saksi. Tapi buku nikah tidak ada.
"Ya tinggal di rumah saya (Rhani)," ujarnya.
Menurut Endang, Rhani memang jarang diajak ke luar kota oleh Nasrudin, tapi mereka sering makan di luar. Pernikahan Rhani-Nasrudin juga sah secara agama."Kan ada amil dulu, kemudian yang menikahkan saya sendiri," jelasnya.
Dalam kesaksiannya Endang Muhammad mengaku tidak tahu kalau anaknya Rhani Juliani pernah melakukan aborsi dan hamil diluar nikah. "Saya nggak tahu (aborsi). Belum pernah (Rhani cerita soal hamil di luar nikah)," kata Endang.
Endang mengaku sudah tahu kalau Nasrudin sudah mempunyai istri. Tapi Endang tetap menikahkan Rhani karena melihat hubungan keduanya sudah sangat dekat. Namun Endang tidak mengetahui berapa istri Nasrudin.
"Kenapa Bapak menikahkan secara sirih?" tanya pengacara Antasari, M Assegaf.
"Karena Nasrudin sudah punya istri. Saya sudah tahu," jawabnya.
"Tahu Bapak istrinya berapa?," tanya Assegaf lagi.
"Nggak tahu," ujarnya.
"Sebagai orangtua apa pertimbangan Bapak menerima Nasrudin?," tanyanya.
"Kalau itu saya tidak mau jawab," kata Endang.
"Lho itu pertanyaan wajar Pak," kata Assegaf.
"Artinya kalau saya lihat mereka sudah sangat dekat. Kesimpulan saya lebih baik nikah siri daripada tidak punya status," tuturnya.
Endang menambahkan kalau Rhani pernah menyatakan pekerjaan Nasrudin sebagai calon pilot. Namun pilot dari maskapai mana, Rhani tidak pernah menjelaskan.
Minta Rhani Ditahan
Sementara kubu terdakwa mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meminta Rhani Juliani dan sekretaris Sigid Haryo Wibisono, Setyo Wahyudi ditahan. Sebab, keduanya dinilai telah memberikan keterangan palsu.
"Ya, tentunya langkah itu harus dilakukan," kata salah satu penasehat hukum Antasari, Juniver Girsang, usai sidang,kemarin.
Dikatakan Juniver, Rhani telah memberikan keterangan yang berbeda dengan Suparmin tentang kedatangan Nasrudin ke Hotel Gran Mahakam. Rhani mengatakan dia datang ke hotel tersebut menemui Antasari bersama Nasrudin mengendarai taksi. Namun, Suparmin, sopir Nasrudin, mengatakan datang ke hotel di kawasan Blok M, itu, dengan mengendarai mobil pribadi.
"Jadi banyak kejanggalan memang," lanjut Juniver.
Sedangkan soal Setyo Wahyudi, menurut Juniver, keterangan saksi tersebut banyak berlainan dengan keterangan saksi lain dan berbelit-belit. Pertama, mengenai amplop berisi foto yang diserahkan Sigid kepada Antasari. Awalnya Wahyudi mengatakan foto
itu dikirim ke kediaman Antasari melalui Alfian, namun belakangan dikirimkan Triana.
"Kedua, dia mengatakan alat perekam. Dia tidak tahu lagi kemana rekaman tersebut diserahkan. Padahal di BAP dia mengatakan dia simpan dan diletakkan di tempat yang telah disediakan," kata Juniver.
Rekaman itu adalah rekaman pertemuan Antasari, Sigid, dan Wiliardi Wizar saat ketiganya bertemu di rumah Sigid di Jl Pati Unus, Jaksel. Menurut Juniver, Wahyudi juga salah mengenai tanggal pertemuan tersebut. Wahyudi mengatakan pertemuan terjadi
pada bulan Februari 2009, sedangkan saksi lain pada bulan Januari.
"Jadi sesuai pasal 174 ayat 2 KUHP kami minta untuk ditahan, agar jadi contoh bagi saksi lain supaya tidak boleh memberi keterangan bohong," pungkasnya.
Dia juga membantah telah bersembunyi setelah kematian suaminya. "Keluarga saya masih datang dan teman dekat masih datang. Masih menjenguk dan kami suka jalan ke mal yang ada di daerah
tempat saya tinggal sekarang," kata Rhani Juliani saat jumpa pers di Jakarta, Kamis 12 November 2009. "Jadi kalau dibilang menghilang itu tidak benar," tambah dia.
Namun demikian, Rani enggan menyebutkan di daerah mana dia tinggal dan di mal mana dia biasa berjalan-jalan. "Adalah di suatu tempat," kata dia tidak mau berterus terang di mana tempat tinggalnya. (cok/kos/joi/jay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar