Sponsor

Selasa, November 24, 2009

Korban Salah Tangkap Dianiaya Polisi

JAKARTA, MP - Kinerja polisi kembali tercoreng. Pasalnya, Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (24/11) sekitar pukul 05.00, melakukan penangkapan terhadap, Ade Yulizhar (40) yang dituduh sebagai pelaku perampokan juragan sembako pada Jumat (20/11) malam lalu. Dan ternyata pria yang berprofesi sebagai sopir perusahaan pelayaran ini merupakan korban salah tangkap setelah polisi menghajarnya hingga babak belur.

Luka sobek dan memar menghiasi wajah bapak dari dua anak yang dijemput aparat Polres Jakarta Utara di rumah kontrakannya, Jalan Kenanga No.26A, RT 02/10, Kelurahan Semperbarat, Cilincing, Jakarta Utara ini harus menjalani perawatan di RS Tugu Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara.

Menurut pengakuan korban, setelah adzan subuh pintu rumahnya diketok oleh tiga orang yang sebelumnya mengaku dari karang taruna. Dan setelah pintu dibuka, tiga orang itu langsung menodongkan pistol.

“Mereka datang jam lima pagi. Tanpa surat penangkapan, saya ditodong pistol dan digebuki. Padahal saya sudah bilang saya tidak bersalah,’ ujar Ade dengan nada kesal sembari menunjukkan luka robek di bagian wajah dan harus dijahit tiga jahitan.

Nely (25) istri korban mengaku histeris melihat aksi brutal yang dilakukan tiga orang yang menyatroni rumahnya pada dini hari itu. Ironisnya, setelah puas memukuli suaminya, ketiga orang itu baru mengaku anggota polisi dari Polres Jakarta Utara.

“Sebelumnya, mereka mengaku dari karang taruna. Saya sempat heran kok karang taruna subuh-subuh datang bertamu. Eh tidak tahunya, mereka langsung memukul suami saya. Dan saya pun berteriak, setelah warga berdatangan mereka baru mengaku anggota polisi dan menuduh suami saya sebagai pelaku perampokan,” jelasnya dengan suara lirih.
Polisi baru menyadari salah tangkap saat warga keluar dan melerai aksi brutal petugas, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan di daerah Tugu Semper Barat.

"Mereka janji akan bertanggungjawab sampai sembuh," ucap pria asal Padang itu yang bekerja sebagai sopir di PT Pelayaran Andalas dan mengaku trauma melihat pistol.
Dan sekitar pukul 09.45 WIB, korban diantar ke rumah setelah diantar berobat ke Rumah Sakit Pelabuhan.

Menurut seorang perwira polisi di Polres Jakarta Utara, saat itu pihaknya sedang melakukan pengembangan terhadap kasus perampokan toko sembako di Cilincing. Ketika itu salah satu tersangka yang sudah ditangkap menunjuk rumah korban diduga sebagai komplotannya. Dan ternyata rumah tersangka yang sebenarnya di sebelah rumah korban.

Ilham, salah satu warga yang menyaksikan insiden tersebut mengungkapkan, sekitar jam 05.00 WIB, setelah adzan subuh datang enam mobil. Lalu terdengar teriakan korban. “Yang terdengar saat itu, korban sempat teriak jangan main pukul karena saya tidak salah, saya orang Padang bukan orang Madura,” katanya.

Sementara tersangka yang sebenarnya bernama Andi Bugis, ternyata mengontrak berdekatan dengan korban. Dia tinggal bersama istrinya yang sedang hamil yang baru delapan bulan tinggal di lokasi tersebut. Kesehariannya lelaki ini dagang ikan di Kalibaru Jakarta Utara.

Dan setelah memulangkan Ade, polisi langsung menangkap Andi Bugis. Tersangka kini ditahan di Polres Jakarta Utara. Tersangka dan korban salah tangkap mengontrak rumah milik Jamin seharga Rp 4 juta per-tahun.

Sementara itu Polres Jakarta Utara megaku akan bertanggung jawab memberi pengobatan kepada korban hingga sembuh. ‘Kami akan bertanggung jawab atas biaya pengobatan korban,’ ujar Kasat Serse Jakarta Utara, Kompol Adex Yudiswan. (cok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails