JAKARTA, MP - Seorang pelajar SLTA bernama Rudi Zulkarnaen (17), tewas ditusuk dengan pisau oleh penjahat yang menyatroni rumah kakaknya, Linda, di Jalan Kranji RT 03 RW 06, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rudi datang ke rumah tersebut setelah ditelepon Linda.
Menurut Linda (23), sekitar pukul 03.00, dia mendengar suara jendela yang sedang dicongkel dari luar. Istri Fahrurozi ini menduga rumahnya sedang disatroni pencuri. Dia kemudian menelepon ayahnya, M Tolip, yang tinggal di Jalan Jambu II atau berjarak lebih-kurang 1,5 km dari rumahnya.
Tolip memberi tahu Rudi tentang situasi di rumah Linda. Dia kemudian mengajak Rudi dan beberapa kerabatnya, termasuk Yamin (40), untuk segera ke rumah Linda. Saat rombongan yang terdiri atas lima orang ini sampai di rumah Linda, mereka melihat dua pria sedang mencongkel jendela.
Rudi dan Yamin segera menghardik. Kedua tamu tak diundang yang tepergok itu memberikan reaksi berbeda. Salah seorang langsung kabur, sementara yang seorang lagi mencabut pisau. Rudi dan Yamin sempat berkelahi dengan pencuri tersebut, tetapi keduanya justru terluka. Rudi kena sabet pisau di pinggang dan pangkal paha, sedangkan Yamin tertusuk di dada.
Pada saat yang sama, massa berdatangan karena mendengar teriakan minta tolong dari para kerabat korban. Mereka kemudian mengepung, menangkap, dan menghajar si pencuri yang bernama Suhari (45), warga Serang, Banten.
Aksi pengeroyokan terhadap Suhari itu baru berhenti ketika petugas Polsektro Jagakarsa tiba. Warga kemudian melarikan Rudi dan Yamin ke Rumah Sakit Marinir, Cilandak. Namun, nyawa Rudi tak terselamatkan, sementara Yamin hingga semalam masih dirawat. Pada Senin siang, jenazah Rudi dimakamkan di TPU Ciganjur.
Kanit Reskrim Polsektro Jagakarsa Aiptu Bambang Is menyatakan, pihaknya masih memburu rekan Suhari. (red/*kc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar