Sponsor

Senin, Mei 30, 2011

Polda Awasi Peredaran Narkoba Via Jasa Paket

JAKARTA, M86 - Model pengiriman konvensional menggunakan kurir sabu-sabu perlahan mulai ditinggalkan. Namun saat ini para pengedar barang haram tersebut mulai membidik sasaran jasa pengiriman paket menjadi model baru untuk mengelabuhi petugas.

Ini setelah Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim berhasil mengamankan barang bukti 14,1 gram sabu-sabu yang dikemas dalam 43 paket. Setiap kemasan memiliki berat dan harga bervariasi mulai Rp 200 juta – 300 juta. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Reserse Narkoba (Direskoba) Polda Jatim, Kombes Pol Jan De Fretes saat ditemui di Mapolda Jatim.

Dikatakannya, Dari beberapa kasus yang ada, model peredaran obat-obatan terlarang dan narkotika dengan menggunakan jasa pengiriman paket tergolong efektif. Modus baru peredaran narkoba tersebut dinilai bisa mengalihkan kecurigaan aparat terhadap pengiriman barang haram tersebut.

Kelebihan lainnya, suplai pengiriman barang bisa sampai ke tujuan dengan jumlah yang lebih besar sesuai pesanan. Bahkan, cara tersebut dianggap bisa memberikan ketepatan lokasi tujuan tanpa melibatkan langsung antara pemesan dan jaringan pengedar. “Jadi, kami harus lebih hati-hati dan jeli dalam membongkarnya. Karena, barang yang dikirimkan tersamar dengan barang-barang kiriman lainnya,” tuturnya.

Menurutnya, fenomena tersebut, sudah bisa dipastikan, para pengedar, khususnya bandar dan penyuplai kebutuhan narkoba bisa melenggang tanpa tersentuh aparat. Hal ini terbukti dengan kaburnya seorang anggota penyuplai jaringan ibukota yang mengedarkan narkobanya di kawasan Sidoarjo dan Surabaya.

“Sekarang, kami sedang memburunya. Dia (supplier sindikasi Jakarta, red) juga kami masukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Sedangkan, tiga pelaku lainnya sudah kami tangkap,” tegas Direskoba Polda Jatim saat didampingin oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Rachmat Mulyana.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap 3 tersangka pengedar sabu-sabu yang diringkus Polda Jaitm itu antara lain, Khoirul, (25) warga Sedati, Sidoarjo, Musgito (49) tinggal di Sukorejo, Blitar dan Alex (41) domisili Peterongan, Jombang. Ketiganya ini merupakan tangan kanan yang mengedarkan narkobanya ke wilayah Sidoarjo dan Surabaya. “Barangnya disuplai dari Jakarta, tapi terpusat di Blitar. Dari Blitar itulah, barang diedarkan hingga 2 wilayah tadi,” ujarnya. (red/*jno)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails