BEKASI, M86 - Seorang gadis bernama Riska Juliana (25), warga Perumahan Jatimulya, Jalan Melati Ujung Blok J Rt 18, Jatimulya, Tambun, Bekasi, sudah enam bulan tidak pulang ke rumahnya. Tak hanya itu, gadis ini, sebelum menghilang sempat meminta uang dan perhiasan cincin kepada orang tuannya.Riska diduga masuk jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Atas kehilangan Riska, pihak keluarga mendatangi Polres Metro Bekasi untuk mengetahui nasib anaknya tersebut.
Riska, menghilang sejak enam bulan lalu dan hingga kini tak ada kabarnya. Akibatnya, orang tuanya Cholillanwar dan Mariati, hanya bisa menangis menunggu kepulangan anaknya.Riska, diduga menghilang karena terjerat gerakan NII yang kini marak terjadi di sejumlah daerah dengan sasaran mahasiswa.
Menurut keterangan Cholilanwar, setelah tiga hari lebaran 2010, anaknya sempat menghubungi lewat telepon, dan tidak memberitahukan keberadaannya, serta langsung me nutup teleponya. “Saya merasa aneh saja, kok anak saya telepon dan langsung mematikannya,” ucapnya.
Sedangkan menurut keterangan Mariati, ibu korban, anaknya sempat meminta uang sebesar Rp 1,5 juta dan perhiasan cincin 2 gram. “Namun, anaknya tidak memberikan alasan untuk apa uang dan perhiasan tersebut ,” papanya.
Mariati berharap, anaknya dapat kembali berkumpul bersama keluarga. Pasalnya, Riska hilang hampir setengah tahun. Sejak kehilanngan anaknya, ia selalu menangis memikirkan keberadaan anak gadisnya tersebut. “Pulang nak, ibu kangen. Kamu sekarang dimana?,” isak Mariati.
Adapun cirri-ciri korban yang diduga direkrut NII, yakni tinggi badan 150 cm, berat badan 50 kg, warna kulit putih, rambut hitam, alis tebal, bentuk muka oval dan memiliki tahi lalat dibawah bibir. (red/*tdc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar