Sponsor

Minggu, Maret 14, 2010

Korban Pabrik Sandal, Liana Mau Menikah Juni

JAKARTA, MP - Dua pekerja ditemukan gosong di antara reruntuhan pabrik sandal Swallow yang luluh-lantak terbakar, Sabtu (13/3) sore. Satu di antaranya wanita calon pengantin yang akan menikah Juni mendatang.

Isak tangis keluarga dan karyawan lain mengiringi ditemukannya jenazah Liana PK. 16:00. Mereka berpelukan menahan duka mendalam. Gadis 24 tahun itu rencananya menikah dengan Rusdianto, 25, teman sekerjanya, tiga bulan lagi.

Calon mempelai pria tampak lunglai di pelukan ibunya, Warsini, 48. Sedangkan Beny, 58, ayah, tak bisa berkata-kata melihat petugas berupaya mengeluarkan jasad calon menantunya yang ditemukan di kamar mandi. Orangtua Rusdianto itu sengaja datang dari Lampung saat mengetahui calon menantunya diduga terjebak dalam kebakaran tempat kerjanya.

“Kami sudah bertekad bulat untuk menikah dan membina rumah tangga Juni mendatang,” ungkap Rusdianto dengan air mata membanjir. Sambil mengelus kepala putranya, Warsini tak henti berdoa. Ia juga mengingatkan bahwa segala sesuatu Tuhan yang mengaturnya. “Kita berencana tapi takdir menentulan lain, nak,” kata Warsini yang mengaku telah menyiapkan segala kebutuhan pengantin itu.

Jasad Liana diketahui dari HP yang digenggamnya. Selain itu, kunci rumah kontrakan yang ditemukan dalam dompet juga dikenali Rusdianto dan teman-teman korban sebagai milik gadis yang bekerja di bagian administrasi.

Dikenali Dari Kunci

Menjelang petang, satu jenazah lain berhasil dievakuasi dari reruntuhan pabrik tersebut. Kondisinya sulit dikenali. Dua keluarga yang kehilangan juga sulit mengenali jasad itu sebagai Rusli, 65, atau Andrianti Wiratningsih, 26. Kepastian jenazah itu Rusli diketahui setelah melihat bungkus rokok dan kunci rumah yang terdapat di dekat jasad tersebut.

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Drs A Kamil Razak SH, MH, mengatakan belum bisa memastikan penyebab kebakaran di pabrik sandal yang mempunyai ratusan karyawan itu. “Nanti setelah betul-betul padam dan tumpukan puing serta bahan karet yang terbakar sudah dingin, petugas Puslabfor Mabes Polri baru bisa bekerja meneliti penyebab kebakaran,” katanya.

Menurutnya, empat karyawan yang sebelumnya diduga terperangkap api, yakni Wahono, 50, telah bergabung dengan rekan-rekannya. “Dia selamat,” ungkap kapolres. Saat ini, petugas masih mencari Andriati Wiratningsih, hamil tujuh bulan, dan Supangat, yang belum juga ditemukan.

Kapal Pesiar Terbakar


Sementara itu, petugas dengan 10 kendaraan pemadam menjinakkan api yang membakar dua kapal pesiar di dermaga Pantai Mutiara, Ancol, Jakut. Mereka menggunakan cairan khusus tripol. Petugas Polisi Air ikut membantu memadamkan kobaran api, yang menjadi tontonan warga, itu dari arah pantai.

Kebakaran sejak Pk. 13:30 itu bisa dipadamkan dua jam kemudian. Kapal pesiar besar senilai Rp 1,5 miliar dan kapal kecil berkisar Rp 800 juta itu hangus. Sebelum kebakaran, kapal kecil milik Harso, warga Pantai Mutiara, ini sedang diperbaiki. (red/*pk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails