JAKARTA, MP - Nasib naas menimpa Umar Ali (27), warga Bintara XII RT 03/09, Bekasi Barat, Bekasi. Umar tewas setelah tenggelam di proyek Kanal Banjir Timur (KBT) Pondokkopi, Jakarta Timur, Jumat (27/11).
Keterangan yang dihimpun di lapangan menyebutkan, Jumat (27/11) pukul 07.30 korban bersama adiknya, Muhammad Nur (22), tengah mencari makanan ikan di pinggiran proyek KBT. Keduanya menyusuri aliran KBT, tepatnya di lingkungan RT 08/03 Pondokkopi, Durensawit. Sialnya, lumpur yang diinjak korban saat itu langsung amblas sehingga korban terperosok ke dasar KBT yang dalamnya mencapai 160 sentimeter.
Melihat kejadian ini, adiknya yang posisinya berjarak kurang lebih 10 meter di belakangnya, mencoba melakukan pertolongan. Namun usaha pemuda ini sia-sia sebab kakaknya itu justru makin terperosok dan lenyap tertelan lumpur. Ia pun histeris dan meminta tolong kepada warga setempat.
Beberapa warga mencoba mencari korban dengan cara menyelam ke dalam aliran KBT. Namun usaha beberapa warga ini tak membuahkan hasil sehingga akhirnya warga melaporkan hal tersebut ke aparat kepolisian setempat.
“Lumpurnya terlalu dalam dan di sekelilingnya banyak genangan air. Mungkin korban tak bisa berenang sehingga langsung tenggelam,” ujar Solahudin, warga setempat, Jumat (27/11).
Korban baru dapat ditemukan warga bersama aparat kepolisian setempat 3 jam kemudian. Namun korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa. “Kalau musim hujan memang banyak orang mencari makanan ikan di sini mas. Tapi kalau yang terperosok sampai meninggal ya baru kali ini saja terjadi,” timpal warga lainnya.
Kini jasad korban langsung disemayamkan di rumah duka di Bintara XII RT 03 RW 09, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat. Sedangkan kasusnya kini tengah ditangani aparat Polsek Durensawit.
Kanit Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) Polsek Durensawit, Iptu Dyah Tien, mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Guna penyelidikan, pihaknya akan memanggil pihak terkait dan mengecek ke lapangan apakah di TKP (tempat kejadian perkara) sudah dipasangi rambu-rambu peringatan tanda bahaya atau belum. “Kami masih menyelidiki kasus tersebut,” ujarnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar