TUBAN, MP - Korban pencabulan yang dilakukan Ruslan, 53, guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bertambah satu menjadi 15 orang.
Bertambahnya korban terungkap setelah orang tua salah satu siswi sebuah sekolah menengah umum (SMU) melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke kantor Kepolisian Resor (Polres) Tuban.
Menurut Umi Aminah, 41, orang tua korban, warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, anaknya juga sempat menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan tersangka. Tetapi, karena malu, anaknya menyembunyikan perlakukan tidak senonoh Ruslan.
"Saya sangat kaget. Setelah kasus ini mencuat, ternyata anak saya yang sekarang sudah duduk di bangku SMU juga pernah menjadi korbannya," kata Aminah kantor Polres Tuban.
Ia menceritakan, anak gadisnya yang saat ini duduk di bangku kelas II sebuah SMU juga alumni SDN Tasikharjo. Menurutnya, perbuatan asusila tersebut dialami anaknya saat masih bersekolah di SDN yang tidak jauh dari rumahnya tersebut.
"Anak saya mengaku pada saat masih SD pernah diciumi. Bahkan, pada bagian dadanya juga sempat diraba dan dipelintir oleh Ruslan," ujar Aminah dengan nada menahan marah.
Saat itu anak gadisnya tidak berani menceritakan kejadian tersebut lantaran selain malu juga diancam pelaku. Saat itu Ruslan yang tinggal di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, mengancam tidak akan menaikan korban ke kelas berikutnya jika korban menceritaan perbuatan tersebut.
Sejumlah orang tua murid yang anakanya menjadi korban juga menuntut agar aparat penegak hukum memberikan hukuman setimpal kepada tersangka.
Sementara itu, Kepala SDN Tasikharjo Mujiono mengatakan, selama mengajar di sekolah yang dipimpinnya perilaku Ruslan tidak menunjukkan hal yang aneh. Bahkan, tersangka tergolong guru yang sabar. "Setahu kami selama mengajar Pak Ruslan baik-baik saja. Kita semua juga kaget dengan terungkapnya peristiwa ini," kilahnya.
Ruslan ditangkap oleh Polres Tuban, Selasa (10/11) lalu, karena diduga mencabuli 14 muridnya. Tindakan asusila tersebut dilakukannya kepada siswi yang rata-rata berusia delapan sampai sembilan tahun sejak 2007. Di hadapan penyidik, Ruslan mengakui semua perbuatannya dilakukan di dalam ruang kelas. Tetapi ia menyatakan tidak ingat berapa jumlah siswi yang telah dicabulinya. (red/*mi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar