BOGOR, MP - Pemain figuran sinetron ‘Safa dan Marwah’, mengaku diperkosa kru film tersebut dalam sebuah mobil di Bogor. Selain itu, pelaku juga merampas HP korban. Polisi meringkus satu dari dua tersangkanya.
Informasi yang diperoleh di Polres Bogor menyebutkan Yu 22, pada Senin (2/11) malam lalu, usai menghadiri sebuah acara di Karawang, ia bersama Helmi dan Ali, keduanya kru sinetron, menuju Jakarta untuk syuting.
Namun, dalam perjalanan ke Bogor, gadis itu diperkosa di mobil Xenia silver .Tak hanya itu. Saat akan makan di sebuah rumah makan Sunda di kawasan Puncak, Cisarua, tangan gadis itu ditarik kedua pria temannya itu. HP-nya dirampas. Kesal mendapat perlakuan tak baik, Yu berteriak. Warga setempat yang mendengar teriakannya segera berdatangan. Helmi ditangkap sedangkan Ali melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Muhammad Santoso, mengatakan pemeriksaan difokuskan pada perampasan HP dan penganiayaan. “Ini karena kejadian itu benar berada di wilayah hukum Polres Bogor,” katanya.
Menurut Helmi, sambung Kasat, hubungan korban dengan dirinya bukan sebagai artis dan kru sinetron tetapi teman dekat. Ketiganya berangkat dari Jakarta menuju Karawang tiga hari lalu. Dalam perjalanan itu, Ali bertindak sebagai sopir. “Saat akan turun dari mobil, Helmi mengakui ada tarik-menarik dan perampasan HP,” katanya.
Secara terpisah, produser ‘Sawa dan Marwah’, Sinemart, membantah pemain dan kru yang dikontraknya menjadi korban dan pelaku pemerkosaan di kawasan Puncak pada Senin (2/11) yang lalu.
Pemain Figuran
Menurut staf humas Sinemart Dini Suryani, sinetron Safa dan Marwah tidak pernah mengambil lokasi syuting di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Semua syuting di lakukan di Studio Persari, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Setelah kami cek kepada unit kerja sinetron Safa dan Marwah tidak ada nama yang bernama Zuhelmi dan Zaly sebagai kru yang dikontrak resmi. Begitu juga dengan korban yang mengaku berinsial Yun. Baik peran tambahan dan peran utama dalam sinetron Safa dan Marwah tidak ada yang menjadi korban pemerkosaan,” katanya.
Meski begitu Dini mengatakan ada kemungkinan korban dan pelaku adalah kru tambahan atau bintang figuran dalam sinetron Safa dan Marwah. Soalnya, kru tambahan bisa terjadi pada lokasi-lokasi tertentu. Begitu juga dengan figuran. Untuk kru dan figuran tambahan ini, Sinemart tidak pernah mendatanya.
“Bila kami membutuhkan figuran, kami memberikannya kepada agensi artis. Semua figuran selalu diserahkan kepada agensi, jadi kami susah melacaknya,” katanya. (red/*wk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar