JAKARTA, MP - Personil polisi intensif melakukan pengejaran terhadap orang yang melakukan penembakan yang menewaskan seorang karyawan PT. Freeport Indonesia berkebangsaan Australia, Drew Nicholas Grant.
Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak di Jakarta, Minggu (12/7), membenarkan pengejaran dilakukan dengan mengerahkan pasukan dari Polres Timika, Polda Papua dan Mabes Polri.
"Sejauh ini belum ada informasi hasil dari pengejaran. Apalagi, Minggu pagi (12/7) sekitar pukul 10.00 WIT terjadi kembali penembakan di Mile - 51 kawasan operasional PT. Freeport Indonesia(PTFI) yang menewaskan Markus Rante Alo," ujarnya.
Dia juga mendapat informasi paska insiden penembakan yang menewaskan Markus Rante itu terjadi kontak senjata antara personil Densus 88 dengan kelompok orang tidak dikenal di Mile - 51.
"Kami melakukan pengejaran sambil melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna proses penegakkn hukum," kata Brijen Pol Sulistyo.
Ia menambahkan, polisi akan menangani insiden tersebut sehingga kondisi di Papua benar- benar kondusif.
Khusus untuk korban warga Australia, dia menjelaskan, telah dilakukan otopsi jenazahnya di rumah sakit Cipto Mangungkusumo Jakarta, Minggu(12/7) setelah semalam dievakuasi dari Papua.
Otopsi melibatkan personil kesehatan Mabes Polri dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Penembakan Drew Nicolas terjadi di Mile 53 itu saat mobil naas jenis LWB bernomor lambung 01-2587 yang dikemudikan Jon Biggs dengan tiga orang antara lain korban, Maju Panjaitan serta Lidan Madandan dalam perjalanan ke Timika dari Tembagapura.
Namun sekitar pukul 05.30 WIT, saat melintas di Mile 53, mobil tersebut ditembaki hingga menewaskan korban yang sehari-hari bertugas di Departemen Expert Munical Construction PT Freeport.
Drew Nicolas Grant (38) tertembak pada bagian dada dan leher.
Sementara Markus Rante Alo yang terkena tembakan di bagian punggung dan sempat dirawat intensif di Klinik Kuala Kencana,Timika,Kabupaten Mimika,Papua akhirnya meninggal dunia sekitar Pkl.12.00 WIT.
Markus bersama dua rekannya yaitu Edy Jawaro dan Pieter Bunga, sekitar pukul 10 :00 WIT membawa logistik dari Timika menuju Tembagapura.
Logistik ini rencananya diberikan kepada aparat keamanan yang sedang melakukan penyisiran pasca penembakan karyawan PTFI berkebangsaan Australia, Drew Nicholas Grant pada Sabtu (11/7) namun dalam perjalanan di Mile-51 Tembagapura, mereka mendapat serangan dari kelompok bersenjata tidak dikenal.
Markus terkena tembakan di bagian punggung sedangkan Edy Jawaro dan Pieter Bunga terkena tembakan di bagian kaki. Mereka dirawat intensif di Klinik Kuala Kencana dan pada akhirnya nyawa Markus tidak tertolong. (mp/*a)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar