Sponsor

Jumat, Juli 24, 2009

Penghuni Apartemen Kelapa Gading Ditemukan Tewas

JAKARTA, MP - Warga negara India, Okeshi Naharan (13), ditemukan tewas di lantai bawah Kondominium Menara Kelapa Gading, Jl Pegangsaan Dua, Tower C, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (24/7) dinihari.

Mayat Okeshi pertama kali ditemukan oleh ayahnya, Ajay Nahar (44), sekitar pukul 02:30 WIB. Saat itu sang ayah yang tinggal di apartemen kamar 1201, hendak buang air kecil. Namun sang ayah curiga, saat melihat pintu balkon apartemen yang dihuni bersama putrinya, terbuka.

Ajay pun memeriksa balkon. Ternyata dirinya melihat putri kesayangannya tewas di lantai bawah apartemen. Selanjutnya pihak keamanan apartemen pun langsung menghubungi Polsek Kelapa Gading.

Penghuni apartemen pun saat kedatangan polisi, sempat kaget. Mereka pun akhirnya mendatangi lokasi untuk menyaksikan korban yang tewas.

Saat ditemukan, korban yang bertubuh bongsor itu ditemukan memakai kaos putih dengan celana pendek hitam. Menurut seorang petugas, korban dan keluarganya baru satu minggu menempati kamar apartemen 1201.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading Iptu Saiman, saat dikonfirmasi, korban diduga tewas setelah melompat dari balkon.

Namun mengenai kemungkinan motif bunuh dirin, katanya, hingga kini ayah korban masih belum diperiksa. "Orang tua korban masih shok, dan belum dimintai keterangan," ujar Saiman. Tiga orang saksi keamanan apartemen yang menemukan mayat korban sudah dimintai keterangan.


Terjun Bebas

Sementara itu Kepala Forensik RSCM Dr Munim Idris di Kamar Pemulasaran Jenasah RSCM, Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (24/7), mengatakan, Okeshi Naharan (12), gadis remaja WN India yang jatuh dari lantai 12 Kondominium Tower di Jalan Pegangsaan II, Kelapa Gading, Jakarta Utara, murni terjun bebas sehingga menyebabkannya tewas.

"Kondisi terparah yang diderita Naharan hanya anggota tubuh bagian bawahnya. Karena korban loncat dengan kaki terlebih dahulu, kepalanya utuh, tetapi kakinya patah. Tangannya bersih, sehingga tidak ada dugaan bekas perlawanan atau dorongan," ungkap Munim Idris.

Walaupun begitu, Munim tak bisa menyimpulkan apakah korban melakukan bunuh diri atau tidak. "Itu bukan wewenang saya," katanya seraya membantah adanya dugaan penggunaan psikotropika, karena menurut dia, hasil pemeriksaan psikotropika, negatif.

Hingga kini jenazah Okeshi Naharan masih diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Otopsi dilakukan di kamar jenazah rumah sakit yang terletak di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Pihak keluarga pun sudah berada di kamar jenazah rumah sakit, namun keluarga maupun kerabat korban yang berada di kamar jenazah enggan memberikan komentar, hanya raut wajah kesedihan tampak dari para anggota keluarga.

Tampak juga ayah korban, Ajay Kumar Nahar menunggui jenazah anaknya, dan juga belum mau berkomentar atas peristiwa ini, sementara paman korban, Pandita Lokapalasraya Prakash M Sharma menduga, korban bunuh diri karena nilainya jelek.

Seperti diberitakan sebelumnya, Okeshi Naharan ditemukan tewas di lantai dasar Kondominium Tower Kelapa Gading, Jumat dini hari oleh ayahnya, Ajay Kumar Nahar saat hendak ke toilet.

Ajay melihat pintu balkon terbuka dan saat ditengok dia mendapati anaknya sudah berada di lantai dasar.

Sementa itu belasan warga negara India berdatangan ke RS Cipto Mangunkusumo untuk melihat terakhir kali jenazah Okeshi Naharan.

Sekitar 20-an warga India yang menggenakan pakaian sari mulai berdatangan dalam waktu hampir bersamaan dengan menggunakan mobil pribadi.

Mata para wanita India yang berdatangan tampak sembab karena menangis, begitu pula dengan beberapa pria. Tidak jelas apa yang mereka bicarakan setelah keluar dari ruang mayat RSCM, karena mereka menggunakan Bahasa India. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails