Sponsor

Sabtu, Juli 25, 2009

Dituduh Mencuri Burung, Pemuda Gagu Dibakar

JAKARTA, MP - Pemuda tunawicara Edi Irawan (25), warga Kampung Irian, RT 5/6, Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat dibakar kakinya oleh Pty (31), Sabtu (25/7).

Edi dibakar kaki kanannya, setelah dituduh menghilangkan burung dara milik Pty warga Sunter Jaya, RT 10/2, Tanjung Priok. Akibat ulah Pty, kaki Edi pun melepuh terbakar.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Mulyana, korban disiram bensin kakinya saat bertemu tersangka di Jalan Sunter Jaya, Tanjung Priok.

"Korban dicari-cari tersangka, lantaran burung dara yang disuruh dilepas hilang tidak kembali ke kandangnya," ujar Mulyana.

Joki burung dara itu pun dicari-cari tersangka. Rupanya burung dara yang dilepaskan korban atas perintah tersangka tidak kembali ke kandangnya. Curiga kalau burung dara balap itu dijual, tersangka pun mencari-cari korban.

Saat itu korban bertemu dengan tersangka di depan warung. Anak pertama dari pasangan Marisem (45) dan Sumarjo (48) itu, langsung ditanyai tersangka. "Tersangka rupanya kesal dengan korban, saat ditanyai di mana burung daranya dilepaskan. Karena jawaban Edi tidak jelas, dengan kalap tersangka menyiram bensin ke tubuh korban," terang Mulyana.

Rupanya bensin yang disiram mengenai kaki kanan korban, yang langsung disulut api oleh tersangka. Warga sekitar lokasi kejadian yang melihat korban dibakar, pun geram dan mengejar tersangka yang kabur.

Api yang membakar kaki korban pun langsung dipadamkan warga. Salah seorang warga melaporkan pembakaran itu ke Polsek Tanjung Priok.

"Tiga puluh menit setelah mendapat laporan ke Polsek, berhasil menangkap tersangka di Jalan Haji Amsir," ujar Kanit Reskrim tersebut.

Beruntung ada warga yang melihat aksi tersangka dan mengenalinya. Korban yang mengalami luka bakar dibawa polisi ke RS Sukmul, untuk diobati.

Semua biaya pengobatan ditanggung Polsek Tanjung Priok. Tersangka pun yang dikenakan pasal 351 KUHP akhirnya mendekam dalam sel tahanan.

Marsiem ibu korban, pun meminta agar tersangka dikenai hukuman yang seberat-beratnya.

"Jangan mentang-mentang kami orang miskin dan anak saya gagu dengan seenaknya main bakar aja," ujar ibu beranak 4 itu saat ditemui di Polsek. (mp/*a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails