JAKARTA, MP - Merayakan khitanan warga Jalan Rekeasi, RT 12/4, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (4/7) dinihari keracunan makanan nasi Bugana. Sedikitnya 31 orang yang mendapat nasi berkat, dari rumah Toha (42) yang sedang melakukan selamatan sebelum acara khitanan.
Menurut Giarno (52) ketua RW 04 yang ditemui di RSUD Koja, mengatakan pasien korban keracunan adalah warganya.
"Pak Toha nelayan di pantai Cilincing rencananya akan melakukan khitanan," ujarnya. Aryanto (9) anak pertama dari dua bersaudara anak pak Toha, yang akan dilakukan khitanan Minggu siang ini. Untuk mengurangi jumlah korban jatuh akibat mengkomsumsi nasi kuning, ketua RW 04 mengimbau kepada warga melalui toa masjid untuk tidak memakan nasi sedekah yang dibagikan.
Dijelaskan Giarno awal kejadian Toha sebelum melakukan khitanan mengadakan tahlilan dirumahnya. Rupanya setelah Tahlilan, keluarga Toha membagikan 100 kotak nasi berkat kepada tetangga sekitar rumahnya.
Ternyata setelah dikomsumsi tetangganya, 31 orang keracunan dan dilarikan Intalasi Gawat Darurat RSUD Koja. Tercatat 12 pasien anak-anak dan 19 dewasa ditangani tim medis RSUD Koja. Tiga di antaranya, korban keracunan makanan nasi Bugana dirawat inap. Ketiga korban keracunan yakni Aris, Rapi Amat dan M Bimo dirawat lantaran kondisi fisiknya melemah.
Salah seorang pasien Wariah (20), dirinya mulai pusing dan mual-mual setelah makan nasi sedekah yang dibagikan tetangganya."Saya itu dikirimi nasi sedekah dari keluarga Toha yang akan melakukan khitanan," ujarnya. Namun setelah makan nasi kuning tersebut, tiba-tiba dirinya pusing berat dan muntah-muntah. Begitu juga dengan warga yang mengkomsumsi nasi Bugana tersebut.
Menurut Hermansyah dokter jaga di RSUD Koja, korban keracunan untuk sementara diberikan obat mual. Namun untuk mengetahui penyebab keracunan, menurut Hermansyah berasal dari makanan.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Cilincing, makan nasi Bugana ciri khas Indramayu, yakni nasi kuning dicampur daging ayam, ikan asin, tempe, dan telor dadar yang disuir-suir. Dijelaskan Kanit Reskrim, saat ini nasi kotak yang diduga penyebab keracunan akan dibawa ke laboratrium. "Nanti penyebab keracunan akan diketahui setelah adanya hasil laboratorium," ungkap Basroni. (ris/*ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar