JAKARTA, M86 - Rekaman CCTV yang memperlihatkan kegalauan DC staf humas BNN masih disembunyikan. Kepala Bagian Humas BNN Kombes Sumirat mengaku belum mengetahui adanya rekaman CCTV tersebut. "Kalau pun ada itu pasti diperiksa Mabes Polri," katanya.
DC adalah istri Pepi yang bekerja di staff humas BNN. Sebelum aksi peboman buku yang ditujukan untuk Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Gories Mere meledak, sudah diketahui gerakannya itu oleh petugas keamanan kantor BNN.
Kecurigaan itu dilihat dari kegalauan DC. Berdasarkan rekaman CCTV, beberapa kali istri pelaku aksi teror bom buku dan upaya peledakan piga gas dekat Gereja Christ Cathedral itu turun naik dari lantai bawah ke lantai atas, tempat di mana bom buku diletakkan.
Tim Densus yang mencurigai DC terlibat semakin diperkuat setelah suami DC, Pepi ditangkap Densus. Sumirat menjelaskan, ketika bom buku ditaruh di kantor BNN, Selasa (15/3) lalu, DC ada tugas di luar kantor pada pagi hari. Setelah itu, DC balik ke kantor sekitar pukul 16.00
WIB.
"Saya tidak tahu pasti, apa yang saya ketahui soal DC kala itu kata laporan beberapa staf humas, saat itu saya lagi di Mabes Polri. Kita sama sekali tidak mencurigai karena setelah itu tingkah laku dia biasa, tidak aneh, tidak gugup," paparnya.
Sebagaimana diberitakan, Densus 88 Polri menangkap 20 orang yang diduga terlibat aksi teror bom buku dan upaya peledakan pipa gas di Serpong, Tangerang Selatan. Salah satunya adalah Pepi Fernando yang ditangkap di Aceh pada Kamis (21/4) lalu. (red/*jno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar