JAKARTA, MP - Seorang bocah berusia satu tahun tiga bulan tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Pesanggrahan 1, RT 01/10, Blok D1-10, Kelurahan Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (25/8) kemarin. Diduga, gadis cilik bernama Meisy ini meninggal karena dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri bernama Tiha,35.
Berdasarkan keterangan warga, Tiha memang dikenal kerap berlaku kasar terhadap anak-anaknya, yaitu Nuryanti,11, Desti,9, Devi,5, dan Meisy hampir setiap hari. Puncaknya terjadi sekitar pukul 06.00 Rabu, saat para tetangganya melihat Tiha mondar-mandir di depan rumahnya sambil menggendong Meisy dengan tampang panik.
"Anak saya kenapa? Anak saya kenapa?" ujar Ida,41, tetangga yang rumahnya tepat di depan kediaman Tiha, menirukan Tiha.
Ketika itu, Meisy tewas dengan luka memar di hampir sekujur tubuhnya, yaitu di wajah, dada, perut, alat kemaluan, dan bokong. Darah juga keluar dari hidung serta telinga kanan bagian bawah sobek karena dijewer terlalu keras.
Ida dan tetangga lainnya sering melihat Meisy menjadi sasaran pemukulan Tiha, baik dengan tangan, sendok, maupun gayung. Jika diingatkan, sang ibu selalu menghardik dengan mengatakan bahwa ini adalah urusan rumah tangganya.
Menurut Ketua RT 01/RW 10, Overus,35, tindakan kekerasan yang kerap dilakukan oleh Tiha terhadap anak-anaknya ini disembunyikan oleh suaminya, Diman,40. Ketika Overus mengonfirmasi perihal penyebab kematian Meisy pun, Diman bersikukuh bahwa anaknya tersebut tewas karena terjatuh dari tempat tidur.
"Berdasarkan laporan warga, Meisy meninggal karena kekerasan ibunya. Namun saat saya tanyakan kepada ayah korban, anak itu meninggal karena jatuh dari kasur," papar Overus.
Meskipun demikian, salah satu anak pelaku yang bernama Desti menegaskan bahwa adik bungsunya meninggal karena mendapat kekerasan dari Tiha. "Bukan jatuh, adik meninggal karena sering dipukuli Ibu," kata Overus mengutip keterangan Desti.
Kini, kasus ini ditangani oleh Kepolisian Sektor Pademangan. Menurut Kanit Reskrim Ipda Suseno Adi Wibowo, pihaknya membenarkan telah terjadi KDRT yang dilakukan oleh Tiha. Lima saksi masih diperiksa terkait kasus ini, sementara jasad Meisy tengah menjalani otopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkosumo.
"Hingga saat ini, kami masih melakukan pemeriksan terhadap tersangka dan beberapa orang saksi. Sementara jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk kepentingan otopsi," kata Kanit. (cok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar