Sponsor

Kamis, Februari 25, 2010

Densus 88 Tangkap 5 Pemuda di Jakut

JAKARTA, MP - Detasemen Khusus 88 Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menangkap lima pemuda yang diduga teroris di sebuah kontrakan di Jalan Rawa Sengon, RT 02 RW 014, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Penangkapan dilakukan pada Kamis (25/2) sekitar pukul 12.00.

Bambang (30), menantu pemilik kontrakan menjelaskan, bahwa salah satu dari lima pemuda yang ditangkap bernama Jamaludin NR alias Maulana. "Tapi saya tidak tahu nama empat pemuda lainnya," kata Bambang, saat ditemui di rumah kontrakan Maulana, di Jakarta, Kamis (25/2).

Menurut Bambang, pemuda berpawakan timur tengah itu dikenal sopan dan baik hati. Mereka juga sering terlihat beribadah di Masjid Al Ikhlash, yang terletak 50 meter dari kontrakan.

Salah seorang warga setempat, Agus (54), menceritakan bahwa penggerebekan dilakukan oleh delapan anggota Densus berpakaian preman. Mereka datang menggunakan dua mobil, yaitu Toyota Kijang dan Daihatsu Xenia. "Mereka bilang dari Densus Polda Metro Jaya, di bajunya juga ada tulisan itu," kata Agus.

Saat menggerebek, ia melanjutkan, terdengar kegaduhan dan teriakan kesakitan. "Saat dibawa ke luar, beberapa diantaranya terlihat berdarah di hidung," ujar dia.

Ketua RT Tidak Tahu

Ketua RT 02, RW 14 Rawa Sengon, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, mengaku tidak mengetahui adanya penangkapan sejumlah pemuda oleh Detasemen Khusus 88 Kepolisan Daerah Metro Jaya, siang tadi.

"Memang saya tahu ada penangkapan, tapi saya tidak tahu mereka ditangkap karena apa, apakah teroris atau lainnya," ujar Marianus Tuangkoli, Ketua RT 02, RW 04 Rawa Sengon, Kelapa Gading Barat, Kamis (25/2).

Marianus mengaku sangat terkejut dengan adanya penangkapan tersebut. Menurut dia, pada saat penangkapan warga hanya melihat bahwa ada sekitar delapan orang yang menangkap lima pemuda yang mengontrak di rumah milik mertua Bambang Irwan Ritonga, 30 tahun. "Mereka membawa dua karung, satu koper, satu jiriken, dan tiga sepeda motor milik pelaku," lanjutnya.

Menurut kesaksian warga, Agus Alor, Maulana dan empat rekannya ditangkap oleh delapan o"rang yang mengaku polisi dari Polda Metro Jaya. "Mereka memakai baju preman, berkaos, namun salah satu ada yang memakai kaos bertuliskan Densus 88," kata Agus yang melihat langsung penangkapan tersebut.

Agus mengatakan pada saat penangkapan delapan orang tersebut meminta ingin bertemu dengan ketua RT. "Katanya untuk agar menjadi saksi bahwa ada warganya yang dibawa," kata Agus.

Karena pada saat itu ketua RT tidak ada, maka Agus yang mewakili. "Pada saat saya datang, mereka berlima sudah dalam kondisi tangan terikat," tutur Agus. Selain itu juga ada sejumlah bungkusan. "Waktu saya tanya tidak dijawab, saya juga tidak boleh pegang."

Maulana telah mengontrak rumah tersebut selama tiga bulan. Pemuda kelahiran Pare-pare, Sulawesi Selatan, 31 tahun lalu ini berprofesi sebagai pemberi kredit pakaian dan barang-barang elektronik seperti telepon genggam.

Bambang Irwan Ritonga, 30 tahun, menantu pemilik kontrakan mengatakan Maulana telah mengontrak tiga kamar milik mertuanya sejak Desember 2009. Ia mengontrak bersama empat saudaranya dengan harga sewa Rp 700 ribu per bulan untuk tiga kamar.

"Tapi dia jarang tidur di sini, katanya tidur di rumah istrinya di daerah Warakas Tanjung Priok, ia juga pernah datang ke sini bersam istri dan anaknya yang berusia sekitar satu tahun," kata Bambang.

Pada 2008, Maulan juga sempat mengontrak tiga kamar tersebut selama satu tahun. Pada saat itu juga Maulana jarang menempatinya, kontrakan tersebut ditempati oleh empat hingga enam orang yang diakui sebagai saudaranya.

Pada Juli, Maulana mengakhiri kontrakannya. Namun pada Desember 2009 ia kembali mengontrak tiga kamar tersebut yang selanjutanya ditempati oleh empat orang yang dia akui sebagai saudara juga. "Tapi mereka orang yang berbeda dengan yang Maulana bawa sebelumnya," kata Bambang.

Pada Bambang, Maulana mengaku sengaja membawa saudarannya ke Jakarta untuk dicarikan kerja. "Jadi sementara ditampung dulu oleh Maulana," kata Bambang. (red/*tif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails