Sponsor

Sabtu, Januari 16, 2010

Menikah, Babeh Tak Pernah Ngeseks

JAKARTA, MP - Raut wajah Baekuni alias Babeh (48) terlihat tak ada rasa penyesalan, meski dalam pengakuannya kepada polisi pembunuh tujuh bocah dan empat korban di antaranya dimutilasi itu beberapa kali mengucapkan kata menyesal. Bahkan selama menikah pun Babeh mengaku tak pernah melakukan hubungan intim hingga istrinya meninggal.

"Saya menyesal, saya menyesal. Saya khilaf," ujar Babeh kepada wartawan di sela gelar kasus di Polda Metro Jaya.

Keluar dari ruang tahanan mengenakan baju orange dan celana pendek biru, Babeh masih sempat tersenyum meski setelah itu wajahnya terus menunduk.

Babeh mengaku sudah sejak kecil suka dengan laki-laki. Rasa cintanya pada lelaki terus terbawa hingga dia menikah hingga istrinya meninggal.

Polisi hingga kemarin masih mendalami kemungkinan Babeh tidak hanya membunuh tujuh anak. Puluhan foto anak-anak kecil ditemukan polisi dari laci rumah Babeh. Dari foto tersebut juga ada gambar bocah yang menjadi korban kekejaman Babeh.

"Sejauh ini Babeh hanya mengakui korbannya tujuh anak. Tapi, polisi masih terus mendalami kemungkinan ada korban lain," ujar Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Kasat Jatanras Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Nico Afinta, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya.

Menurut Nico, korban kebiadaban Babeh bukan cuma ditemukan di wilayah Jakarta, tapi pelaku juga pernah melakukan aksinya di Kuningan, Jawa Barat. "Kami masih menyelidiki kasus ini sebab tidak tertutup kemungkinan masih ada korban lainnya," katanya.

Bocah yang dibunuh Babeh dan dibuang di Kuningan bernama Aris. Peristiwanya terjadi tahun 1998. Babeh mengenal Aris saat keduanya bertemu di Terminal Bus Kampungmelayu, Jakarta Timur. Aris kemudian diajak Babeh ke kampung istrinya di Kuningan.

Setibanya di Kuningan, Babeh langsung membawa Aris ke sungai di daerah Ciwaru di Pasar Kuningan. Di sungai itu Babeh membunuh Aris dengan menenggelamkan bocah ke air hingga tewas. Setelah itu Babeh mengangkat mayat Aris dan disodomi.

Menurut pengakuan Babeh, Aris merupakan korban pertamanya. Lalu sembilan tahun kemudian Babeh membunuh lagi. Bocah yang menjadi korbannya bernama Riki. Bocah ini dibunuh dengan cara dijerat lehernya dengan tali rafia. Setelah tewas, Riki disodomi dan jasadnya dimasukan ke kantong plastik lalu dibuang ke Terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur.

Tahun 2007, tepatnya 30 April, untuk untuk kali ketiga Babeh membunuh secara berantai. Yusuf Maulana sama nasibnya seperti Riki. Bocah ini dijerat, disodomi, dan jasadnya dibuang di halte Warung Jengkol, Kelapagading, Jakarta Utara.

Babeh mengenal Yusuf saat bocah ini mengamen di Terminal Bus Pulogadung. Yusuf kemudian diajak ke kontrakannya di Gang Masjid RT/RW 06/02, Pulogadung. Sesampainya di rumah kontrakan, Babeh mengajak bersetubuh namun ditolak Yusuf.

Aksi Berubah

Nico mengatakan, modus yang dilakukan Babeh mengalami perubahan. Tiga korban sebelumnya tidak dimutilasi. "Makin lama dia makin pintar. Empat korban berikutnya dimutilasi. Tapi, perbuatan tersangka tidak ada kaitannya dengan sindikat penjualan organ tubuh manusia," ujar Nico.

Januari 2008, Rio jadi korban keganasan Babeh. Setelah bertemu di Stasiun Jatinegara, Rio diajak ke kontrakannya. Rio menolak saat diajak bersetubuh. Babeh kesal hingga dia naik pitam. Di tangan Babeh, Rio tewas lalu disodomi. Tubuhnya dimutilasi menjadi empat bagian dan dimasukan ke karung. Malamnya, Babeh membawa karung tersebut naik bus ke arah Bekasi Timur.

Tiga korban lainnya yang juga disodomi dan dimutilasi adalah Arif Kecil, Adi, dan yang teraklhir Ardiansyah (9). Kecurigaan polisi bahwa kemungkinan korban Babeh masih ada terindikasi dari barang bukti pakaian yang dikenakan Rio, salah satu korban, berupa baju karate bertuliskan Inkai Jawa Tengah.

"Untuk itu kami akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Polda Jawa Tengah untuk memastikan apakah ada korban lain yang pernah ditemukan di sana. Kami juga mengimbau jika ada masyarakat yang kehilangan bocah dan sampai sekarang belum ditemukan segera datang ke Polda Metro Jaya sambil membawa foto korban untuk ditanyakan ke Babeh," kata Nico.

Kehidupan suram Babeh akibat trauma masa lalunya. Saat berusia 12 tahun, Babeh pernah disodomi seorang lelaki dewasa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, ketika baru datang dari kampungnya, Magelang, Jawa Tengah. Kejadian ini membuat kepribadian Babeh berubah.

Guru Besar Psikologi UI, Prof Sarlito Wirawan mengatakan, Babeh memiliki kelainan orientasi seksual. Babeh tidak mengalami gangguan jiwa dan dia seorang homoseksual bawaan. Babeh juga seorang pedofilia atau penyuka anak-anak serta punya reaksi nekrofilia, melakukan hubungan seksual dengan mayat.

TUJUH BOCAH KORBAN BABEH:

1. Aris dibunuh di Kuningan, Jawa Barat, tahun 1997. Tubuh Aris tidak dimutilasi.

2. Pada 2005, menghabisi Riki, berusia sekitar 9?12 tahun. Tubuh Riki tidak dipotong?potong dan jasadnya ditemukan di Pulogadung.

3. Jasad Yusuf ditemukan di kawasan Warung Jengkol, Kelapagading 30 April 2007 dalam sebuah kardus. Tubuhnya utuh dan lehernya dijerat tali.

4. Adi (12), jasadnya ditemukan di Pasar Klender, Jakarta Timur, 9 Juli 2007. Tubuh Adi dipotong menjadi 2 bagian, lengkap dengan kepala.

5. Arif (6) dipotong menjadi 4 bagian dan jasadnya dimasukkan kardus dan dibuang di kawasan Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, 15 Mei 2008.

6. Rio dimutilasi menjadi 4 bagian, ditemukan warga di trotoar depan Bekasi Trade Center (BTC), Bekasi pada Januari 2008.

7. Ardiansyah (9) jasad pengamen jalanan ini ditemukan tanpa kepala dengan tubuh dipotong menjadi empat bagian dan dibuang di bawah jembatan KBT, Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur pada 8 Januari 2010. Kepala Ardiansyah ditemukan di bawah jembatan di kawasan Terminal Pulogadung.

Sumber: Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Nico Afinta

(red/*wk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails