Sponsor

Jumat, September 11, 2009

Awas, Kejahatah Modus Pembiusan!

BEKASI, MP - Aparat Polres Metro Kota Bekasi meminta masyarakat terutama TKI, TKW dan tenaga kerja di perkebunan, untuk mewaspadai kejahatan dengan modus pembiusan. "Makin sering kasus pembiusan yang terjadi berawal dari bandara, kemudian korban dibawa ke Kota Bekasi dan selanjutnya ditinggal dalam keadaan tidak sadar," kata Kepala Polres Metro Kota Bekasi, Kombes Mas Guntur Laupe di Bekasi, baru-baru ini.

Dia mengungkapkan hal tersebut setelah ditemukannya seorang korban pembiusan, Warsino (27), warga Cilacap, Jawa Tengah di depan halte bus GOR Kota Bekasi dalam keadaan pingsan setelah menjadi korban pembiusan.

Korban yang baru datang dari Pontianak, Kalbar di bandara Soekarno Hatta untuk mudik ke kampung halamannya kehilangan harta benda berupa uang Rp 2 juta serta telepon genggam.

Saat berada di dalam bus Damri, korban yang berkenalan dengan pelaku di bandara, diberi minuman jamu saat sedang dalam perjalanan menuju pool bus Sinarjaya di Kota Bekasi hingga tidak sadarkan diri.

Sebelumnya, kejadian yang sama juga dialami tiga TKW yang baru balik dari Malaysia menuju kampung halaman, didatangi tiga pelaku yang mengaku berasal dari daerah yang sama dengan korban.

Setelah sampai di Kota Bekasi, pelaku mengajak korban minum di sebuah warung dengan alasan agar badan lebih segar untuk berangkat ke Jawa Timur. Namun, mereka justru diberi minuman yang mengandung obat bius.

Kapolres menyatakan, banyak cara dilakukan orang untuk berbuat kejahatan dan modus pembiusan korban yang baru tiba di bandara termasuk yang mulai sering terjadi.

"Pertimbangan pelaku, orang yang datang menggunakan pesawat tentunya membawa uang lebih banyak. Kami juga minta agar warga tidak membawa uang tunai berlebihan bila menggunakan jasa transportasi udara," ujar Mas Guntur.

Aparat kepolisian terus memburu para pelaku setelah korban memberikan berbagai informasi menyangkut ciri dan modus yang dilakukan.

"Kita harapkan kasus ini bisa terungkap dan korban kasus-kasus pembiusan bisa diminimalkan," ujar Mas Guntur Laupe. (jek/wk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails