JAKARTA, MP - Kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, disebut-sebut karena cinta segitiga korban dengan seorang gadis bernama Rani Juliani dan Antasari Azhar. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, Antasari Azhar, akhirnya mengaku kenal dengan Rani. "Kenal dengan Rani di lapangan golf tiga tahun lalu, sewaktu beliau (Antasari) masih di Kejagung (Kejaksaan Agung)," kata salah satu pengacara Antasari, Juniver Girsang, usai pemeriksaan Antasari di Direktorat Narkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Mei 2009.
Selama tiga tahun mengenal Rani, Antasari tidak sering bertemu dengan gadis pemungut bola golf alias caddy itu. Meski tidak sering, pertemuan Antasari-Rani tidak berlangsung hanya sekali.
"Tidak, hanya sekali-dua kali saja," ujar Juniver sembari meminta wartawan tak lagi mengulang pertanyaan tentang Rani.
Selain mengaku kenal dengan Rani, Antasari juga mengenal dua tersangka lain yakni mantan Kepala Polres Jakarta Selatan, Williardi Wizar alias WW dan pengusaha media Harian Merdeka, Sigid Haryo Wibisono alias SHW. "Semuanya kenal," ujar pengacara Antasari lainnya, M Assegaf.
Selama pemeriksaan kedua sebagai tersangka, Antasari dicecar dengan sepuluh pertanyaan. Antasari diperiksa oleh empat penyidik. "Semoga besok sudah masuk kepada pertanyaan materi," kata Assegaf.
Seperti diberitakan, polisi telah menetapkan tersangka dan menahan sembilan tersangka kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, termasuk Antasari Azhar. Dua tersangka lain adalah pengusaha Sigid Haryo Wibisono, dan mantan Kapolres Jakarta Selatan, Williardi Wizar.
Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00 WIB. Sabtu 14 Maret 2009. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square. ** (eko/mp/vc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar